Apa itu Vitamin Larut Lemak ?
Vitamin larut lemak atau Vitamin yang larut dalam lemak merupakan molekul hidrofobik apolar, yang semuanya adalah derivat isoprene. Molekul-molekul ini tidak disintesis tubuh dalam jumlah yang memadai sehingga harus disuplai dari makanan. Vitamin- vitamin yang larut dalam lemak ini memerlukan absorbsi lemak yang normal agar vitamin tersebut dapat diabsorbsi secara efisien. Diabsorbsi molekul vitamin tersebut harus diangkut dalam darah yaitu oleh lipoprotein atau protein pengikat yang spesifik.Yang merupakan vitamin yang larut di dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K (Triana, 2006).
Vitamin Larut Lemak akan larut dalam lemak dan juga pelarut lemak. Selain itu, kelebihan nya akan disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui empedu, diabsorpsi melalui sistem limfe. Gejala defisiensi Vitamin ini lambat dan ada beberapa jenis yang bersifat toksik.
Vitamin Larut Lemak akan larut dalam lemak dan juga pelarut lemak. Selain itu, kelebihan nya akan disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui empedu, diabsorpsi melalui sistem limfe. Gejala defisiensi Vitamin ini lambat dan ada beberapa jenis yang bersifat toksik.
1. Vitamin A (Retinol)
Vitamin A atau retinal merupakan senyawa poliisoprenoid yang mengandung cincin sikloheksenil. Vitamin A merupakan istilah generik untuk semua senyawa dari sumber hewani yang memperlihatkan aktivitas biologik vitamin A. Senyawa-senyawa tersebut adalah retinal, asam retinoat dan retinol. Hanya retinol yang memiliki aktivitas penuh vitamin A, yang lainnya hanya mempunyai sebagian fungsi vitamin A (Triana, 2006). Vitamin A berbentuk padat dan berwarna kuning muda.
Fungsi utama :
Penglihatan, pembentukan dan pemeliharaan sel epitel dan mukosa, membantu pertumbuhan tulang dan gigi (Auliana, 2011). Bersama dengan Vitamin E dan C berperan sebagai antioksidan yang kuat.
Fungsi utama :
Penglihatan, pembentukan dan pemeliharaan sel epitel dan mukosa, membantu pertumbuhan tulang dan gigi (Auliana, 2011). Bersama dengan Vitamin E dan C berperan sebagai antioksidan yang kuat.
Jika Kekurangan Vitamin A :
Kekurangan Vitamin A akan menyebabkan terjadinya gangguan kemampuan penglihatan pada senja hari (buta senja). Ini terjadi karena ketika simpanan vitamin A dalam hati hampir habis. Deplesi selanjutnya menimbulkan keratinisasi jaringan epitel mata, paru-paru, traktus gastrointestinal dan genitourinarius, yang ditambah lagi dengan pengurangan sekresi mucus. Kerusakan jaringan mata, yaitu seroftalmia akan menimbulkan kebutaan. Kekurangan vitamin A terjadi terutama dengan dasar diet yang jelek dengan kekurangan komsumsi sayuran, buah yang menjadi sumber provitamin A (Triana, 2006).
Baca Juga : Sumber Makanan Vitamin A dan Manfaatnya
2. Vitamin D (Kalsiferol)
Vitamin D berbentuk kristal putih. Vitamin D merupakan prohormon steroid.Vitamin ini diwakili oleh sekelompok senyawa steroid yang terutama terdapat pada hewan, tetapi juga terdapat dalam tanaman serta ragi. Melalui berbagai proses metabolic, Vitamin D dapat menghasilkan suatu hormon yaitu Kalsitriol, yang mempun yaitu peranan sentral dalam metabolisme kalsium dan fosfat (Triana, 2006).
Fungsi Utama :
Sumber Vitamin D yaitu sinar matahari. Vitamin D sebagai prohormon, pertumbuhan tulang dan gigi, dan berpengaruh pada penyerapan kalsium dan fosfor
Fungsi Utama :
Sumber Vitamin D yaitu sinar matahari. Vitamin D sebagai prohormon, pertumbuhan tulang dan gigi, dan berpengaruh pada penyerapan kalsium dan fosfor
Kekurangan Vitamin D
Kekurangan Vitamin D menyebabkan penyakit rakhtis terdapat pada anak anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kelainan disebabkan oleh pelunakan tulang yang terjadi akibat kekurangan kalsium dan fosfat (Triana, 2006).
3. Vitamin E (Tokoferol)
Vitamin E berupa cairan pekat dan berwarna kuning. Penyerapan aktif lemak meningkatkan absorbsi vitamin E. Gangguan penyerapan lemak dapat menimbulkan defisiensi vitamin E. Vitamin E (tokoferol) bertindak sebagai antioksidan dengan memutuskan berbagai reaksi rantai radikal bebas sebagai akibat kemampuannya untuk memindahkan hydrogen fenolat kepada radikal bebas perksil dari asam lemak tak jenuh ganda yang telah mengalami peroksidasi (Triana, 2006).
Fungsi utama :
Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan yang kuat, berperan dalam sintesis DNA, merangsang reaksi kekebalan, mencegah terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK), melindungi sel darah merah dari hemolisis, reproduksi dan mencegah terjadinya keguguran (Auliana, 2011).
Fungsi utama :
Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan yang kuat, berperan dalam sintesis DNA, merangsang reaksi kekebalan, mencegah terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK), melindungi sel darah merah dari hemolisis, reproduksi dan mencegah terjadinya keguguran (Auliana, 2011).
Kekurangan Vitamin E
Kekurangan Vitamin E dapat menyebabkan anemia pada bayi yang baru lahir. Kebutuhan akan vitamin E meningkat bersamaan dengan semakin besarnya masukan lemak tak- jenuh ganda (Triana, 2006).
Baca Juga : 7 Sumber makanan tinggi Vitamin E
4. Vitamin K (Menadion)
Penyerapan vitamin K memerlukan penyerapan lemak yang normal. Malabsorbsi lemak merupakan penyebab paling sering timbulnya defisiensi vitamin K. Vitamin K tersebar luas dalam jaringan tanaman dan hewan yang digunakan sebagai bahan makanan dan produksi vitamin K oleh mikroflora intestinal pada hakekatnya menjamin tidak terjadinya kekurangan vitamin K (Triana, 2006).
Fungsi utama :
Vitamain K berfungsi untuk membantu pembentukan protombin yaitu senyawa dalam pembentukan darah.
Kekurangan Vitamin K
Kekurangan Vitamin K dapat terjadi oleh malabsorbsi lemak yang mungkin menyertai disfungsi pancreas, penyakit biliaris, atrofi mukosa intestinal atau penyebab steatore lainnya.Di samping itu, sterilisasi usus besar oleh antibiotik juga dapat mengakibatkan defisiensi vitamin K (Triana, 2006). Selain itu kekurangan Vitamin K dapat menyebabkan terjadinya pendarahan dan darah sukar untuk membeku.
Baca Juga : 7 Sumber makanan tinggi Vitamin K
Baca Juga : 7 Sumber makanan tinggi Vitamin K
0 komentar :
Posting Komentar