Riboflavin terdiri atas sebuah cincin isoaloksazin heterosiklik yang terikat dengan gula alkohol, ribitol. Jenis vitamin ini berupa pigmen fluoresen berwarna yang relatif stabil terhadap panas tetapi terurai dengan cahaya yang visible (Triana, 2006).
Fungsi utama :
Riboflavin merupakan bagian dari koenzim, berperan dalam metabolisme energi,
pernafasan, dan penting bagi kesehatan
kulit.
Kekurangan Riboflavin
Kekurangan Riboflavin pada tubuh tidak menimbulkan keadaan yang bisa membawa kematian. Akan tetapi, jika terjadi akan menimbulkan berbagai gejala seperti sudut mulut merah,
pecah-pecah, kelopak mata meradang,
memerah dan tidak tahan cahaya.
Baca juga : 7 Sumber Makanan Tinggi Vitamin B2 (Riboflavin)
3. Vitamin B3 (Niasin)
Niasin merupakan nama generik untuk asam nikotinat dan nikotinamida yang berfungsi sebagai sumber vitamin tersebut dalam makanan. Asam nikotinat merupakan derivat asam monokarboksilat dari piridin (Triana, 2006). Niasin menurut Auliana (2011) merupakan Vitamin yang tahan panas, cahaya, oksiasi asam dan
alkali.
Fungsi utama :
Riboflavin berfungsi dalam sistem saraf dan
pencernaan, kesehatan kulit serta sintesis
lemak.
Kekurangan Niasin
Kekurangan niasin menimbulkan sindroma defisiensi pellagra, gejalanya mencakup penurunan BB, berbagai kelainan pencernaan, dermatitis, depresi dan demensia (Triana,2006).
Baca juga : 7 Sumber Makanan Tinggi Vitamin B3 (Niasin)
4. Vitamin B5 (Asam pantotenat)
Asam pantotenat dibentuk melalui penggabungan asam pantoat dengan alanin. Asam pantoneat aktif adalah Koenzim A (Ko A) dan Protein Pembawa Asil (ACP) (Triana, 2006).
Fungsi utama :
Asam pantotenat diperlukan untuk membentuk koenzim
A (CoA) dan berperan pada metabolisme protein,
karbohidrat, dan lemak (Estiasih, 2014).
Kekurangan Asam pantotenat
Kekurangan asam pantoneat jarang terjadi karena asam pantoneat terdapat secara luas dalam makanan. Namun demikian, burning foot syndrom pernah terjadi diantara para tawanan perang akibat defisiensi asam pantoneat dan berhubungan dengan menurunnya kemampuan asetilasi (Triana, 2006).
Baca juga : 7 Sumber Makanan Tinggi Vitamin B5 (Asam pantotenat)
5. Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin B6 terdiri atas derivat piridin yang berhubungan erat yaitu piridoksin, piridoksal serta piridoksamin dan derivat fosfatnya yang bersesuaian. Bentuk aktif dari vitamin B6 adalah piridoksal fosfat, di mana semua bentuk vitamin B6 diabsorbsi dari dalam intestinum, tetapi hidrolisis tertentu senyawa-senyawa ester fosfat terjadi selama proses pencernaan (Triana, 2006).
Fungsi utama :
Piridoksin membantu metabolisme
asam amino dan asam lemak dan membentu pembentukan sel darah
merah.
Kekurangan Piridoksin
Kekurangan piridoksin pada tubuh akan menyebabkan anemia, dermatitis, lidah
licin dan otot kejang.
Baca juga : 7 Sumber Makanan Tinggi Vitamin B6 (Piridoksin)
6. Vitamin B7 (Biotin)
Vitamin B7 atau juga disebut sebagai Vitamin H yang terdiri dari cincin tetrahydrothiophene dengan asam
valerat terikat pada cincin tersebut. Biotin merupakan koenzim metabolisme asam lemak
dan leusin serta berperan pada glukoneogenesis (Estiasih, 2014).
Fungsi Biotin:
Berperan pada proses glukoneogenesis
Kekurangan Biotin
Gejala defisiensi biotin adalah depresi, halusinasi, nyeri otot dan dermatitis.Pada sebagian kasus yang terjadi pada anak-anak dengan defisiensi Vitamin ini juga menderita penyakit defisiesi kekebalan.
Baca juga : 7 Sumber Makanan Tinggi Vitamin B7 (Biotin)
7. Vitamin B12 (Kobalamin)
Menurut Triana (2006) Vitamin B12 (kobalamin) mempunyai struktur cincin yang kompleks (cincin corrin) dan serupa dengan cincin porfirin, yang pada cincin ini ditambahkan ion kobalt di bagian tengahnya. Vitamin B12 disintesis secara eksklusif oleh mikroorganisme. Dengan demikian, vitamin B12 tidak terdapat dalam tanaman kecuali bila tanaman tersebut terkontaminasi Vitamin B12 tetapi tersimpan pada binatang di dalam hati temapat vitamin B12 ditemukan dalam bentuk metilkobalamin, adenosilkobalamin, dan hidroksikobalamin.
Fungsi utama :
Kobalamin berfungsi dalam sintesis asam amino dan
asam lemak, membantu sistem
jaringan, dan berperan dalam
pertumbuhan (Auliana, 2011).
Kekurangan Kobalamin
Kekurangan atau defisiensi vitamin B12 menyebabkan anemia megaloblastik. Karena defisiensi Vitamin B12 akan mengganggu reaksi metionin sintase (Triana, 2006). Selain itu, kekurangan kobalamin juga akan menyebabkan lidah licin, lelah dan kulit sensitif.
Baca juga : 7 Sumber Makanan Tinggi Vitamin B12 (Kobalamin)
8. Asam Folat
Nama generiknya adalah folasin . Asam folat ini terdiri dari basa pteridin yang terikat dengan satu molekul masing-masing asam P-aminobenzoat acid (PABA) dan asam glutamat. Tetrahidrofolat merupakan bentuk asam folat yang aktif. Makanan yang mengandung asam folat akan dipecah oleh enzim-enzim usus spesifik menjadi monoglutamil folat agar bisa diabsorbsi. Kemudian oleh adanya enzim folat reduktase sebagian besar derivat folat akan direduksi menjadi tetrahidrofolat dalam sel intestinal yang menggunakan NADPH sebagai donor ekuivalen pereduksi (Triana, 2006).
Fungsi utama :
Asam Folat berfungsi dalam pematangan sel darah merah.
Kekurangan Asam Folat
Kekurangan asam folat yang paling banyak dijumpai yaitu anemia dan lelah.
Baca juga : 7 Sumber Makanan Tinggi Asam Folat
9. Vitamin C (Asam Askorbat)
Bentuk aktif vitamin C adalah asam askorbat itu sendiri dimana fungsinya sebagai donor ekuivalen pereduksi dalam sejumlah reaksi penting tertentu (Triana, 2006). Sifat yang dimiliki Vitamin C yaitu sangat mudah teroksidasi oleh
panas, cahaya, dan logam (Estiasih, 2014).
Fungsi Vitamin C :
Vitamin C memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin C termasuk golongan vitamin
antioksidan yang mampu menangkal berbagai
radikal bebas
Kekurangan Vitamin C
Defisiensi atau kekurangan asam askorbat menyebabkan penyakit skorbut, penyakit ini berhubungan dengan gangguan sintesis kolagen yang diperlihatkan dalam bentuk perdarahan subkutan serta perdarahan lainnya , kelemahan otot, gusi yang bengkak dan menjadi lunak dan tanggalnya gigi (Triana, 2006).
Baca juga : 7 Sumber Makanan Tinggi Vitamin C (Asam Askorbat)